Tahun Baru di Jepang Berbeda dibanding negara Lainnya – Tahun Baru, atau yang dikenal sebagai “Oshogatsu” dalam bahasa Jepang, adalah perayaan yang sangat penting di Jepang. Perayaan ini tidak hanya memperingati pergantian tahun, tetapi juga penuh dengan tradisi dan kebiasaan yang membedakan cara Jepang merayakan Tahun Baru dari negara lain. Berikut adalah beberapa tradisi unik yang membuat perayaan Tahun Baru di Jepang berbeda:
1. Hatsumode: Ziarah ke Kuil dan Kuil Terkenal
Salah satu tradisi utama Tahun Baru di Jepang adalah Hatsumode, yang merupakan kunjungan pertama ke kuil atau kuil pada awal tahun. Banyak orang Jepang mengunjungi tempat-tempat suci terkenal seperti Meiji Shrine di Tokyo atau Fushimi Inari Taisha di Kyoto untuk berdoa agar mendapatkan keberuntungan dan keselamatan selama tahun yang baru. https://pafikebasen.org/
2. Osechi Ryori: Makanan Tahun Baru yang Bermakna
Osechi Ryori adalah hidangan khusus yang disiapkan untuk Tahun Baru. Hidangan ini terdiri dari berbagai macam makanan yang dikemas secara simbolis untuk membawa keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan. Contohnya, kuaci berwarna merah melambangkan keberuntungan, sementara kamaboko (daging ikan yang dipotong tipis) melambangkan kemajuan.
3. Kohaku Uta Gassen: Pertunjukan Musik Tahun Baru
Saat malam pergantian tahun, banyak keluarga Jepang yang berkumpul di depan televisi untuk menonton acara musik khusus yang disebut “Kohaku Uta Gassen”. Acara ini menampilkan penampilan musisi dan penyanyi terkenal, dibagi menjadi dua tim, merah dan putih. Ini telah menjadi tradisi sejak 1951 dan menjadi hiburan utama untuk merayakan Tahun Baru.
4. Nengajo: Kartu Tahun Baru
Mengirim Nengajo, atau kartu pos Tahun Baru, adalah tradisi umum di Jepang. Kartu-kartu ini sering menggambarkan zodiak Tahun Baru yang baru atau berisi pesan-pesan pribadi. Ini adalah cara orang Jepang untuk berbagi kebahagiaan dan saling memberi kabar dengan teman, keluarga, dan kolega.
5. Joya no Kane: Dendang Lonceng Sebanyak 108 Kali
Pada malam Tahun Baru, lonceng kuil di Jepang akan berdentang sebanyak 108 kali. Angka ini melambangkan 108 dosa dalam ajaran Buddha. Penduduk setempat atau pengunjung kadang-kadang diundang untuk ikut serta dalam tradisi ini, dengan tujuan untuk membersihkan dosa dan memulai tahun yang baru dengan pikiran yang jernih.
6. Hatsu-hinode: Menyaksikan Matahari Terbit Pertama
Beberapa orang Jepang memulai Tahun Baru dengan menyaksikan matahari terbit pertama, yang dikenal sebagai Hatsu-hinode. Ini dianggap sebagai momen spiritual dan banyak yang percaya bahwa menyaksikan matahari terbit pada 1 Januari membawa keberuntungan.
Dengan tradisi-tradisi yang kaya dan bermakna, merayakan Tahun Baru di Jepang memberikan pengalaman yang unik dan mendalam. Kombinasi antara kearifan warisan budaya dan semangat kegembiraan membuat perayaan ini begitu istimewa. Jadi, jika Anda memiliki kesempatan untuk merayakan Tahun Baru di Jepang, persiapkan diri Anda untuk menikmati keindahan tradisi-tradisi ini yang membedakan dari negara lain. Selamat Tahun Baru!